Mahasiswa Harus Miliki Karakter Kebangsaan

MEDAN - BOS : Banyak persoalan yang saat ini sedang dihadapi bangsa dan dikhawatirkan akan menjadi ancaman serius bagi generasi bangsa kedepannya. Misalnya, masalah perekonomian, cyber crime, tindakan korupsi dan yang paling berbahaya adalah narkoba. Untuk itu, bangsa harus menghindari ancaman tersebut melalui pembentukan karakter kebangsaan kepada setiap anak.

"Sebanyak 15.000 anak bangsa meninggal sia-sia karena narkoba. Bahkan, narkoba sekarang sudah di kemas seperti permen. Ada ancaman cyber, korupsi. Kita harapkan di lingkungan ini tidak ada korupsi. Kalau tidak dikelolah dengan baik akan jadi ancaman. Untuk itu diperlukan mahasiswa yang memiliki karakter kebangsaan yang baik,"kata Direktur Polmed M Syahruddin ST MT pada acara silaturahmi antara orangtua siswa dengan lembaga-lembaga mitra Politekhnik Negeri Medan di Gedung Serba Guna Polmed, Sabtu (15/9/2018).

Menurutnya, kampus memiliki peranan penting dalam membentuk karakter mahasiswanya. Di Polmed sendiri, pada masa Diklat Bintalfis, mahasiswa baru dikenalkan dengan kondisi kampus, mulai dari struktur organisasi, silabus mata kuliah, hingga unit kegiatan mahasiswa. Selain itu, mereka dibina mentalnya lewat kerjasama dengan aparat Rindam I Bukit Barisan.

"Kita selalu memprioritaskan pembentukan karakter pada mahasiswa baru sebelum memulai perkuliahan. Karena, generasi bangsa harus bisa membela negaranya. Namun, bela negara itu kan tidak harus memikul senjata, belajar bersungguh-sungguh juga termasuk bagian dari bela negara. Agar, generasi bangsa menjadi aset negara kedepannya,"ucapnya.

Selain itu lanjutnya, mahasiswa juga harus memiliki jiwa enterprenership, supaya nantinya bisa menciptakan lapangan kerja.

"Jadi, orang tua mahasiswa tidak salah pilih untuk mengirim anaknya kuliah di Polmed ini. Sebab, Polmed ahlinya untuk mendidik mereka dengan beragam latar belakang yang dimiliki. Selain menanamkan karakter bangsa kepada mahasiswa, juga menanamkan jiwa enterprenership,"katanya.

Disebutkannya, selama tiga tahun sesuai dengan program studi yang diambil (empat tahun untuk program Diploma IV), Polmed akan memberikan beragam ilmu dan keterampilan sebagai bekal mahasiswa setelah tamat. Tak hanya itu, mahasiswa juga dibekali dengan praktek langsung di lapangan.

"Pembelajaran yang diberikan Polmed tidak hanya sekedar teori saja, melainkan praktek langsung di lapangan. Kuliah di Polmed paling lama hanya 4 setengah tahun tamat, itu apabila dalam kondisi sakit yang tak memungkinkan. Lebih dari itu, tidak diperbolehkan. Lain halnya dengan universitas yang memperbolehkan tamat lebih dari 4 tahun. Makanya, mahasiswa kita bimbing agar cepat tamat dan bekerja," jelas Syahruddin.

Ketua Ikatan Alumni Polmed, Awaludin Batubara dalam kesempatan tersebut mengatakan, untuk sukses mahasiswa harus benar-benar memahami makna sukses itu sendiri.

"Pertama, kita harus semangat, untuk kuliah walaupun berat. Karena semuanya serba teratur, sistem tidak boleh terlambat. Itulah yang membuat lulusan Polmed sangat gampang diterima di luar. Harus ulet, punya empati terhadap dosen dan memiliki rasa saling menghargai. Terakhir, kita harus setia pada impiannya. Nah, impian saya dan semua orangtua, kami ingin 2.200 mahasiswa baru yang masuk, yang keluar dari Polmed beberapa tahun kedepan juga harus 2.200 orang,"ujarnya.

Turut hadir pada acara tersebut, Wakil Direktur I Bidang Akademik Nursiah, Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Abdul Rahman, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Nisfan Bahri, Wakil Direktur IV Bidang Kerjasama Berta Br. Ginting, dan beberapa pejabat Polmed lainnya. Selain itu, juga hadir dari tiap-tiap lembaga mitra Polmed seperti, dari Bank Sumut, Rindam I Bukit Barisan dan banyak lagi. Turut hadir juga motivator yang juga alumni Polmed, Yofi Adinanta. (Dame)
Lebih baru Lebih lama