Bos com,BENGKULU- Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bengkulu, Haposan Silalahi, menghadiri sekaligus memberikan dukungan penuh pada kegiatan Penutupan Program Rehabilitas Pemasyarakatan, Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), serta Launching Program PRIMA (Program Kampanye Anti-Stigma Masyarakat dan Keluarga) di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IB Bengkulu, Rabu (12/11).
Kegiatan yang turut dihadiri jajaran Kepala UPT Pemasyarakatan, unsur Forkopimda, dan BNN Provinsi Bengkulu ini menjadi momentum memperkuat sinergi lintas instansi dalam membina dan memberdayakan warga binaan. Dalam sambutannya, Haposan Silalahi menegaskan bahwa penyalahgunaan narkotika masih menjadi permasalahan serius yang memerlukan kerja sama seluruh pihak. Berdasarkan data SDP per 11 November 2025, dari total 3.000 tahanan dan narapidana di Bengkulu, sebanyak 1.179 orang atau 39,3% merupakan pelaku tindak pidana narkotika.
Program rehabilitasi yang dilaksanakan sejak 11 September hingga 7 November 2025 dinilai berjalan efektif dan memberikar dampak positif bagi peserta. Kakanwil Haposan Silalahi secara resmi menutup program tersebut, disusul penandatanganan PKS antara Lapas Perempuan Bengkulu dengan sejumlah mitra eksternal guna memperkuat pelaksanaan pembinaan.
Pada kesempatan itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas I1B Bengkulu, Suci Winarsih, meluncurkan Program PRIMA, sebuah kampanye untuk menghapus stigma negatif terhadap mantan warga binaan dan memperkuat dukungan keluarga serta ◦masyarakat dalam proses reintegrasi sosial. Acara juga dimeriahkan al. dengan persembahan tari dan fashion show batik karya warga binaan sebagai simbol keberhasilan pembinaan.
Mengakhiri kegiatan, Haposan Silalahi menvampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan program. la berharap kegiatan ini menjadi semangat baru dalam memperkuat kolaborasi dan kepedulian untuk mewujudkan Pemasyarakatan Bengkulu yang profesional, berintegritas, dan berdampak positif bagi masyarakat.(JN)
