Dalam kerangka tersebut, Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Natalius Pigai, melakukan silaturahmi kolaboratif dengan Perdana Menteri Shri Pabrita. Pertemuan ini bukan hanya ajang diplomasi formal, melainkan juga ruang untuk membangun kepercayaan, bertukar pandangan, serta memperkuat komitmen bersama atas pentingnya HAM. Melalui komunikasi yang terbuka dan konstruktif, kedua pemimpin menunjukkan bahwa isu HAM bukanlah agenda sepihak, melainkan tanggung jawab kolektif yang menuntut konsistensi serta komitmen berkelanjutan.
Diharapkan, kolaborasi lintas negara ini dapat membuka peluang terciptanya program-program nyata yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Baik melalui pendidikan HAM, penguatan regulasi, maupun mekanisme perlindungan yang lebih efektif, sinergitas tersebut diharapkan mampu menciptakan kualitas HAM yang lebih berdaya guna. Dengan begitu, perjuangan menegakkan HAM tidak hanya menjadi retorika politik semata, melainkan sebuah gerakan bersama yang menghadirkan keadilan, kesetaraan, dan keberpihakan nyata pada setiap individu di tingkat nasional maupun internasional.(JN/Humas)
