Program ini tidak hanya fokus pada roses mencuci, tetapi juga mencaku seluruh aspek pengelolaan usaha aundry. Para peserta diajarkan mula dari cara mengoperasikan mesin cuci, memilih detergen dan pewangi yang tepat, hingga teknik menyetrika dan melipat pakaian yang rapi. Mereka juga liberikan pemahaman tentang sanitas Jan kebersihan, serta manajemer isnis sederhana seperti pencatatan pesanan dan perhitungan biaya operasional.
Kepala Lapas Narkotika Pematang Siantar menyatakan bahwa program ini nerupakan salah satu langkah strategi ıntuk mengurangi angka residivisme kami ingin warga binaan tidak hanya nenjalani hukuman, tetapi juga kembal ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang mumpuni. Dengar nemiliki keahlian di bidang laundry mereka bisa membuka usaha sendiri atau bekerja di bidang tersebut, sehingga lebih mudah beradaptasi dan tidak kembali ke jalan yang salah," ujar Lintang.
Salah satu peserta program merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. "Sebelumnya saya tidak tahu apa-apa tentang laundry. Sekarang saya jadi tahu bagaimana cara mencud vang benar dan bahkan bisa mengelola Isaha kecil-kecilan. Saya bertekad setelah keluar nanti, saya akan nencoba membuka usaha laundry d kampung halaman," katanya dengan penuh semangat.,
Hasil dari program ini terlihat dan peningkatan kualitas layanan laundry di lingkungan lapas. Selain melayani kebutuhan internal, Lapas Narkotika Pematang Siantar juga berencana untuk menjalin kerja sama dengat ihak luar guna memperluas jangkauan layanan. Hal ini diharapkan dapat nemberikan pengalaman bisnis yand nyata bagi para warga binaan, sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi mereka.(JN)