Program pelatihan pembuatan tempe ni dirancang untuk memberikar keterampilan praktis yang mudah diaplikasikan dan memiliki potensi pasar vanq luas. Setiap harinva, area husus di lapas berubah meniadi dapu roduksi tempe, lengkap dengan aroma <has kedelai yang difermentasi. Di awah bimbingan instruktur ahli, para NBP diajarkan seluruh tahapan proses pembuatan tempe, mulai dari seleksi dan pencucian kedelai, perebusan proses peragian, hingga pengemasan yang Higienis
Kami ingin mereka punya modal usaha ang jelas setelah keluar dari sini, uja Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Siantar. "Tempe adalah makanan pokok yang digemari banyak orang, dan pasarnya sangat besar. Ini pekal yang sangat berharga untuk nereka memulai hidup baru.
Lebih dari sekadar teknik produks pelatihan ini juga menanamkan disiplin, ketelitian, kebersihan, dan manajemer produksi. Para WBP diaiarkan pentingnya menjaga kualitas bahar paku, mengontrol proses termentasi agar tempe yanq dihasilkan optimal serta bagaimana menghitung biaya roduksi dan menentukan narga jua yang kompetitif. Mereka juga dilatih untuk memahami standar kebersihan dan keamanan pangan, vang krusia dalam bisnis kuliner
Diharapkan, dengan bekal keterampilar membuat tempe ini, para WBP dapat membuka usaha sendiri atau bekerja di Industri pengolahan makanan setelah <embali ke masyarakat. Proqram ini nenjadi bukti nyata komitmen Lapas Narkotika Pematang Siantar dalam nenciptakan sumber dava manusia yang produktit, mandiri, dan mampu perkontribusi positit bagi lingkungan sekitarnya, mengurangi risiko mereka kembali terierumus dalam linqkaran kejahatan.(JN)