Peduli Kreatifitas Generasi Millenial, Dirut PD Pasar Bangun 'Kampung Millenial'

MEDAN – Gagasan Dirut PD Pasar Kota Medan, Drs Rusdi Sinuraya membangun Pasar Kampung Millenial dengan menggandeng organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung mendapat sambutan meriah. Terlebih lagi, lokasi ini akan dijadikan sebagai Ikon Kota Medan yaitu Malioboro Kota Medan yang menjual makanan/kuliner khas kota Medan.

Untuk memantapkan gagasan tersebut, Kelompok Cipayung menggelar Talk Show Pembangunan Kampung Millenial yang dihadiri narasumber Dirut PD Pasar, Drs Rusdi Sinuraya, Mustafa Kamarul Rokan dari kalangan akademisi, organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam kelompok Cipayung seperti Ketua Umum Bakercap GMNI Medan, Yersa Umar Hasibuan, Ketua HMI Medan, Rizky Akbar dan Ketua Umum GMKI Medan, Meliana.

Turut hadir juga pada talk show ini perwakilan Dinas Pariwisata Kota Medan, Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan, puluhan mahasiswa dan 53 kepala pasar PD Pasar Kota Medan beserta jajaran dan pengurus Pedagang Bersatu (PEDAS).

Gagasan ini pun mendapat antusiasme dari Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan‎, Rizki Akbar Maulana Siregar yang memastikan siap mendukung hadirnya Kampung Milenial.

“Kampung Milenial sesungguhnya juga hadir untuk kaum dari generasi senior, namun tetap menghadirkan semangat anak muda. Kampung Milenial ini dipastikan akan seru,‎ bisa dijadikan tempat bertukar pikiran, menghadirkan aktivitas-aktivitas positif. Kami berharap, Kampung Milenial sebagai jawaban kebutuhan generasi muda,” ujarnya.

Rizki menambahkan, Pembangunan Kampung Milenial yang digagas Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya merupakan jawaban kebutuhan tempat kreatifitas anak muda.

“Alhamdulillah, harapan kita yang butuh wadah tempat kreatifitas anak-anak muda akhirnya lekas ditampung dengan nama Kampung Milenial. Kita berharap di Kampung Milenial ini aktifitas ekonomi di Medan makin bergeliat tanpa menghilangkan budaya anak Medan,” katanya.

Akademisi Mustafa Kamal Rokan menambahkan, bahwa dari sejarahnya pasar itu bagian dari kehidupan sosial. Jadi kalau ada pasar yang hanya berkaitan dengan bisnis semata, wajar rasanya orang-orang akan jenuh berada di pasar itu.

“Sekarang bagaimana caranya kita mengembalikan pasar sebagai nafas kehidupan masyarakat. Sebab sejatinya tidak bisa dilepaskan dari kulturnya bahwa orang memang senang berada di pasar sebab pasar sebagai tempat berkumpulnya banyak orang. Di situ juga ada kehidupan sosial,” terangnya.

Selain itu, juga bagaimana bisa mengkolaborasikan antara masyarakat sipil dengan pemerintah. “Ini menjadi tugas PD Pasar untuk merevitalisasi, tak hanya bangunan pasar, tapi juga produk-produk di dalamnya,” bilangnya.

Dilokasi yang sama, Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya yang menjadi narasumber pada talkshow‎ bertema ‘Pembangunan Kampung Milenial Kota Medan’ menegaskan bahwa Kampung Millenial yang digagasnya ini akan menjadi tempat bagi orang-orang berkreativitas, juga pusat kuliner, kerajinan tangan dan lainnya.

“Di Kampung Milenial ini pula akan dijadikan tempat bagi orang-orang berkreativitas, juga pusat kuliner, kerajinan tangan dan lainnya. Selain itu, juga dijadikan sebagai lokasi perdagangan, tempat pertemuan pembeli dan penjual,” ungkap

Rusdi mengajak kaum Millenial untuk mengeluarkan ide-ide kreatifitas anak muda, menjadi ladang bisnis di Pasar Muara Takus.

“Saatnya generasi milenial menelurkan ide-ide kreatifnya. Ini bisa menjadi ladang bisnis menguntungkan. Wadahnya akan kita siapkan di Pasar Muara Takus yang akan kita ‘sulap’ menjadi Kampung Milenial. Embrionya kita mulai dari sini. Hayo, tunjukkan kreatifitasmu guys,” ajaknya. (Hetty)
Lebih baru Lebih lama