MEDAN
Untuk hadapi industri era revolusi industri 4.0
sekaligus meraih peluang pasar, maka civitas Universitas Negeri Medan (Unimed)
harus memperkuat skills.
“Generasi milenial mau tidak mau harus menghadapi era
revolusi Industri 4.0 itu dengan mempersiapkan mental dan skill sejak dini,”
kata Rektor Unimed Prof Syawal Gultom pada wisuda 1.480 lulusan di Gedung
Serbaguna Unimed, Rabu (20/2).
Disebutkan Syawal, Unimed sebagai perguruan tinggi
negeri di Kota Medan siap menghadapi revolusi Industri 4.0. Sebab di era ini
menuntut terjadinya perubahan sistem pendidikan. “Perubahan tersebut adalah
Pendidikan 4.0, yang memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran
atau dikenal dengan cyber system,” katanya.
Untuk merespon revolusi Industri 4.0, pemerintah telah
bersiap dengan merancang road map bertema ‘Making Indonesia 4.0’, sebagai
strategi memasuki era digital saat ini.
Making Indonesia 4.0 menetapkan arah yang jelas bagi
masa depan pembangunan nasional dan memperkuat struktur pembangunan khususnya
perindustrian Indonesia, termasuk SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal serta
memiliki keterampilan untuk penguasaan teknologi terkini.
Untuk pengadaan SDM 4.0 diperlukan perombakan
kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science, Technology,
Engineering, The Art and Mathematics). Menyelaraskan kurikulum pendidikan
nasional dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DUDI) di masa
mendatang, diperlukan kerjasama dengan pelaku DUDI luar dan dalam negeri untuk
meningkatkan kualitas sekolah.
Selain itu juga sekaligus memperbaiki program
mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam
mempercepat transfer kemampuan.
Revolusi industri ke empat tersebut, memberikan
tawaran yang sangat menarik bagi dunia pendidikan, utamanya berkaitan dengan
akses terhadap beragam informasi dan kemudahan untuk membagikan beragam
informasi secara cepat, dimanapun dan kapanpun.
Menurut Syawal, bidang yang diperlukan berdasarkan
kebutuhan SDM saat ini adalah teknologi Informasi, kepemimpinan dan social
skills, learning skills, dan kemampuan berkomunikasi melalui banyak chanel.
Untuk menghadapi semua itu, diperlukan tiga langkah,
yakni pertama, generasi milenial harus terus belajar dan meningkatkan
keterampilannya untuk memahami penguasaan teknologi internet of things atau mengintegrasikan
kemampuan internet dengan lini produksi di dunia kerja.
Langkah kedua, civitas Unimed dapat memanfaatkan
teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing, sehingga mampu
menembus pasar kerja internasional.
Langkah ketiga, yang diperlukan adalah inovasi
teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi lembaga pendidikan
dengan inkubasi bisnis.
“Dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi
berbagai peluang kerja dapat tercipta, sehingga kita tidak hanya sekedar menjadi
pencari kerja,”katanya.
Dari 1.480 lulusan itu terdiri dari 169 Program
Pascasarjana, 223 Fakultas Ilmu Pendidikan, 252 Fakultas Bahasa dan Seni, 150
Fakultas Ilmu Sosial, 300 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 120
Fakultas Teknik, 118 Fakultas Ilmu Keolahragaan, 148 Fakultas Ekonomi. (Dame)
Teks
foto : Rektor Unimed Prof Syawal Gultom saat memindahkan rumbai topi salah
seorang wisudawan.