Roy Ginting Sambut Positif Sikap Gubsu Tidak Sara Menentukan Pejabat


MEDAN
Akademisi USU Roy Fachraby Ginting SH MKn menyambut positif sikap Gubsu Edy Rahmayadi yang menyampaikan bahwa pengangkatan pejabat di lingkungan Pemprovsu bebas dari unsur Sara dan Rasis atau berdasarkan Ras, agama, golongan dan suku tapi diutamakan karena kwalitas sumber daya manusia yang mumpuni.

"Hasil assessment yang dilakukan selama ini tentu harus mencerminkan sikap tersebut dan kita rindu Sumut dikelola oleh aparatur yang berkwalitas dan mumpuni dalam mewujudkan Sumatera Utara yang maju dan bermartabat dan bisa mengejar ketertinggalan kita dengan provinsi lain," kata Roy Fachraby Ginting ketika diminta pendapatnya di kampus USU Medan, Selasa (19/2) terkait dengan pernyataan Gubsu Edy yang menegaskan mencari pejabat bukan karena agama dan suku tapi kualitas SDM.

Dikatakan Roy, Gubsu Edy Rahmayadi perlu mewujudkan contoh dan teladan dalam pengangkatan pejabat yang bebas dari unsur SARA dan RASIS di lingkungan Pemprovsu dan tahapannya dapat dimulai dengan mencari orang yang tepat di tempat yang tepat (The right man in the right place) dan hal itu dilakukan lewat assesment, yang terbuka dan jujur serta adil dan kemudian jabatan di eselon II yang kosong tentu juga dilelang secara terbuka untuk mendapatkan orang-orang yang berkualitas.

"Kita harapkan Gubsu harus berkomitmen tentang hal ini dan bukan sekedar ucapan yang pada kenyataannya realita di lapangan justru tidak berubah dan pejabat masih orang-orang dekat Gubsu atau bagian dari titipan team sukses," kata Roy Fachraby tegas.

Roy berpendapat, sudah selayaknya Gubsu berkomitmen untuk mencari dan mengangkat pejabat berdasarkan kemampuan dan kelayakan, serta prestasi dan bukan lagi berdasarkan karena agama dan suku, apalagi karena upeti dan setoran. Namun pengangkatan haruslah mengarah kepada kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya. Sebab tuntutan Sumut untuk bekerja itu memerlukan kualitas SDM dan itu didapatkan dengan melakukan assessment yang ketat dan terbuka serta jujur dan adil, kata Roy.

Menurut Roy Fachraby, Gubsu Edy Rahmayadi perlu juga memberikan teladan sebagai pemimpin dengan menjadi “Role Model” yang baik atau menjadi  'cermin' bagi bawahannya. Segala tindak tanduknya akan menentukan bagaimana mereka bersikap. Oleh sebab itu, sebagai pemimpin, Gubsu harus memberikan contoh yang baik kepada bawahan. Kedisplinan, cara berpakaian dan berbicara serta konsisten. Dengan ini, maka selamat, Anda sudah memenuhi salah satu kriteria pemimpin.

Selanjutnya Gubsu juga perlu menunjukkan dirinya adalah pemimpin dan bukan bos. Artinya, dengan melihat bagaimana tim bersikap terhadapnya. Seorang pemimpin, ketika ia memberikan perintah, maka tidak hanya sekadar memberi perintah. Lebih dari itu, ia memiliki kerendahan hati, terbuka untuk berdiskusi, menerima kritik dan saran untuk kepentingan bersama. Sikap pemimpin seperti ini biasanya sangat disukai oleh bawahan. Mereka pun akan merasa senang dan bangga karena ikut dilibatkan dalam mengambil keputusan. Dengan begitu, akan muncul rasa hormat dari mereka terhadap pemimpinnya.

"Gubsu juga harus pandai mengelola emosi, karena emosi yang rendah, maka energi yang dikeluarkan pun ikut rendah. Sebaliknya, jika emosi pemimpin meninggi, maka energi yang dialirkan juga ikut tinggi. Pemimpin hendaknya pandai-pandai dalam mengontrol emosi. Jangan sampai emosi berada pada titik terendah, namun jangan juga malah emosional karena hal ini bisa menjadi bumerang bagi pemimpin," kata Roy.

Roy juga mengingatkan agar Gubsu Edy Rahmayadi menjadi pemimpin Sumut yang memiliki keterampilan dalam memimpin secara konsisten dan menjadi pemimpin yang fleksibel, artinya beliau bisa menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi di lapangan, serta berani mengakui kesalahan, karena tidak ada manusia yang luput dari yang namanya kesalahan dan hal hal seperti ini yang dibutuhkan Sumut untuk masa depan dan kepemimpinan model ini yang disukai aparatur sigil negara dan bawahannya. (Dame)


Lebih baru Lebih lama