"Gerakan Intelektual Anti Hoax". TGB : "Siapa pun yang terlibat berita Hoax itu pastinya menyalahi agama dan mengganggu kesatuan bangsa"

MEDAN - Sekolah Tinggi Agama Islam Sumatera (STAIS) Medan melaksanakan Seminar Kebangsaan dengan tema Gerakan Intelektual Anti Hoax. Kegiatan dilaksanakan di Aula Hotel Achmad Tahir Jalan Rumah Sakit Haji Medan, Minggu (10/2/2019).

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah mengajak kalangan intelektual khususnya mahasiswa/i dan dosen STAIS untuk menghalau berita Hoax agar tidak ada perpecahan di masyarakat menuju bangsa yang maju dan sejahtera.

"Saya menghimbau agar jangan terlalu percaya dan terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas. Terlebih lagi dari internet yang saat ini sangat mengganggu dan dapat memecah belah kita. Jadi kita berhati-hatilah," ujar Ketua Panitia Seminar Kebangsaan, Sholahudin Ashani, Msi saat diwawancara wartawan.

Dilokasi yang sama, dalam penyampaian materinya, Tuan Guru Batak, Dr H. Sabban Rajagukguk, MA mengatakan bahwa berita Hoax ini merupakan peradaban tua, pernah ada di zaman nabi. "Siapa pun yang terlibat berita Hoax itu pastinya menyalahi agama dan mengganggu kesatuan bangsa," ucapnya.

Untuk itu, Tuan Guru Batak juga menambahkan bahwa berita Hoax ini sangat mengganggu stabilitas negara dan memecah belah bangsa.

"Sebagai warga negara yang baik, kita harus mendoakan pemimpin, mendoakan pemerintah dan bersama-sama pemerintah membangun negara," ajaknya mengakhiri.

Dari hasil pantuan, terlihat ratusan peserta seminar mengikuti kegiatan. Dan dari seminar diperoleh 6 poin kesimpulan yaitu :
1. Kampus Islam dipanggil bangsa dan negara untuk memerangi fitnah dan Hoax karena berpotensi memecah belah bangsa, 2. Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kampus kita dari Hoax dan fitnah, 3. Intelektual muda Islam perlu dilakukan penguatan intelektual dan spiritual untuk filtrasi terhadap berbagai informasi, 4. Intelektual muda Islam harus memiliki hati yang jujur dan ilmu yang cukup, 5. Intelektual muda Islam harus bergerak dan ikut mensosialisasikan anti Hoax dan fitnah, 6. Hati-hati menerima dan menyebarkan berita agar tidak terjadi konflik di masyarakat. (Red)
Lebih baru Lebih lama