PLN Ajak PHRI dan Pelaku Industri Jadikan Sumut Sebagai Daerah Tujuan Investasi


MEDAN - BOS : Dalam rangka meningkatkan pariwisata dan perekonomian  di daerah ini, PLN Wilayah Sumatera Utara mengajak para investor, khususnya Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia serta pelaku industri untuk mengembangkan bisnis mereka dengan menjadi pelanggan prioritas PLN  (Layanan Premium).


Perbedaan layanan reguler dengan premium ini terletak pada kehandalan pasokan. Layanan premium memastikan bahwa pelanggan akan memperoleh pasokan listrik yang lebih baik dan tentu tanpa padam. Adapun layanan premium ini terbagi menjadi layanan Bronze, Silver, Gold dan paling tinggi adalah Platinum, kata General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto dalam acara Investor Gathering di Balai Agung Astakona Medan, Selasa (25/9).

Dengan ketersediaan listrik yang surplus sekitar 300 MW,  PLN Sumut   berupaya melayani pelanggan ber-tegangan menengah hingga tegangan tinggi dengan layanan prioritas, atau yang disebut dengan layanan premium. Layanan premium ini ditawarkan  kepada seluruh pelanggan.

Dikatakan,  PLN Sumut berkomitmen siap memastikan nawacita pemerintah pusat dalam memberikan kemudakan mendapatkan listrik, menjawab kebutuhan investor, dan menjadikan Sumut sebagai daerah tujuan investasi. Dari sisi PLN, investasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan PLN dan meningkatkan investasi kelistrikan.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia  Sumut Deni Wardhana mengatakan, kami siap menjadi jembatan antara PLN dan para investor, terutama anggota PHRI Sumatera Utara.

Turut hadir disana, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Arief Trinugroho, GM Icon+ yang diwakili oleh Manajer Pemasaran dan Penjualan SBU Medan Yan Alvina Simanjuntak, dan Senior Manajer Niaga PLN Wilayah Sumatera Utara Rhino Gumpar Hutasoit.

Dalam acara Investor Gathering ini juga dilakukan penandantanganan MoU antara PLN  Sumut dengan Garuda Plaza Hotel. MoU ini menandakan Garuda Plaza Hotel menjadi hotel pertama di Sumut yang menjadi pelanggan prioritas dengan mengambil layanan premium silver.

Pada hari yang sama, sore harinya di tempat yang sama, GM PLN Sumut Feby Joko Priharto mengundang sejumlah pelaku industri dari Sumut untuk diskusi dan menyampaikan informasi mengenai kondisi kelistrikan di Sumut. Saat ini Sumut sangat siap menyambut investor. Jadi PLN sangat mendukung dan secara infrastruktur menyatakan bahwa Sumut siap sebagai Provinsi yang menjadi tujuan investasi.    

            Sesuai rencana PLN, mendukung pembangunan listrik di Sumut. Jadi simulasi kita bila pertumbuhan kebutuhan listrik sampai 15 persen, PLN Sumut masih siap untuk memenuhi kebutuhan listrik. Saat ini pertambahan konsumen listrik di Sumut sekitar 9 persen, melebihi rata-rata pertumbuhan secara nasional yang hanya 5 persen, kata Feby.

            Dijelaskan Feby, saat ini PLN memiliki sistem pelayanan prioritas (premium) bagi pelaku bisnis dan industri, dapat memanfaatkannya dengan tujuan dapat layanan terbaik dan suplay terjamin. Bila terjadi defisit , pelanggan istimewa ini akan mendapat giliran padam terakhir , kalau harus dipadamkan. Layanan ini yang terbaik dibanding pelanggan reguler.

            Daya PLN Sumut saat ini cukup bahkan surplus 15-20 persen (sekitar 300 MW). Kita akan terus tingkatkan keandalan listrik dan pelayanan, katanya.

Dikatakan Feby, pelanggan PLN Sumut sekitar 3.582.000  dan saat ini tidak ada calon pelanggan yang daftar tunggu. Bagi yang telah membayar biaya penyambungan (BP) langsung kita nyalakan listriknya. Kalau ditarik Jaringan TR nya tunggu 30 hari.

Dikatakannya, calon pelanggan bila ingin layanan PLN untuk membangun atau membuat pabrik, segera berhubungan ke PLN untuk mencocokkan waktunya. Karena mungkin saja perlu persiapan infrastruktur. Sekarang ini tidak ada hambatan untuk penyambungan  listrik ataupun tambah daya,katanya.

Hadir pada acara ini Direktur Kawasan Ekonomi Khusus Sei Simangke Wahyudi Syahrul Ramadani, Marketing Manager PT KIM Medan Drs Jeffry Sirait MM,  Senior Manager Niaga PLN Sumut Rhino Gumpar Hutasoit.

Wahyudi mengatakan, luas lahan Sei Simangke sekitar 2.000 ha, dan kami menyambut baik upaya meningkatkan keandalan penyediaan listrik.

Jeffry Sirait menyatakan kelegaan pihaknya dengan situasi listrik Sumut, yang disebut tidak ada lagi pemadaman . KIM itu luasnya sekitar 1.000 ha, dan disana ada sekitar 700 industri, dan pembangunan terus berlanjut. (Dame)
Lebih baru Lebih lama