Bos com,SAMOSIR- Tarapul Sitinjak, berumur 35 tahun, warga Dusun II Sosor Bulu, Desa Tambun sukkean, kec. onan runggu, Kab. Samosir, Kamis (4/9/2025) kepada awak media mengatakan sangat berharap ada perhatian bimbingan dan bantuan peralatan melalui Dinas perindustrian koperasi dan perdagangan Kab Samosir.
Tarapul Sitinjak yang sebelumnya merantau di sulawesi pulang ke kampung kelahirannya pada tiga tahun yang lalu mulai dengan usaha pengrajin kerupuk ubi,namun karena peminat di pasar tidak sesuai harapannya maka dia terpikir akan berniat buka usaha mandiri lagi dengan usaha gula aren (gula merah) walaupun hanya berbekal dari sumber daya alam pohon aren yang ada diseputaran tempat tinggalnya, namun tergolong cukup lumayan. Dalam pikirannya bahwa nira aren selama ini hanya diolah untuk minuman tradisional (Tuak).
Melihat keadaan itu menurutnya cukup menjanjikan apabila mengolah nira jadi gula merah (Aren).sehingga diapun berfikir dan berniat belajar secara manual dan melalui youtube tentang tata cara pengolahan gula aren yang sempurna, katanya.
Lanjutnya,walaupun sudah beberapa kali saya mencoba namun hasilnya belum seperti diharapkan, dan itu bukan membuat dirinya berhenti sampai disitu, namun baginya bahwa kegagalan itu awal menuju yang lebih baik dan berharap akan terjawab ,ternyata apa yang diimpikannya berlahan sudah terjawab.Dan sebab itulah yang membuat dirinya semakin bekerja keras dan pada prinsipnya setidaknya dapat menambah sumber penghasilan demikian juga untuk memperdayakan potensi daerah sebagai motifasi kepada warga dapat bekerja dengan mandiri, terangnya.
Dia meyebutkan bahwa, menggeluti usaha Umkm gula aren lokal ini tak kalah saing dengan gula merah yang di pasaran.
Sebab soal kwalitas dan rasa tidak diragukan lagi hal itu dibuktikan dengan tingkat pemasaran produknya sudah memasuki pasar grosir”,coffe shop dan pesanan” khusus secara peribadi, sebutnya.
Lebih lanjut, saya sudah empat bulan menggeluti umkm produksi Gula aren Asli ini , produksi setiap minggu mencapai 140 kg.
Walaupun peralatan yang saya gunakan masih manual sangat sederhana atau apa adanya, inilah salah satu hambatan buat rencana saya ingin meningkatkan produksi supaya bisa masuk memenuhi kebutuhan kepasar nantinya.
Dan semoga rencana kita nanti bisa juga masuk menembus kepasar modren seperti Indomart sejenisnya dan saya optimis perhatian dari pihak terkait,pintanya.
Sementara itu ditempat terpisah Kabid koperasi Togar Siboro saat dikonfirmasi mengatakan, terkait produk umkm pengrajin gula aren tersebut, rencana dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun kelokasi dan ditanya terkait dengan ijin halal gula aren tersebut, kami sudah bantu dan ijin halalnya sudah kita pegang,terangnya.
Adapun nama produk umkm tersebut adalah”Diwali Palm Sugar” dan sudah memiliki ijin ( NIB) dan ijin halal ,saat ini pemasarannya sudah sampai ke kec. palipi, panguran dan Simanindo termasuk coffee shop.
“Dan apabila peralatan sudah modren hasil produksi juga meningkat dan saya rencanakan akan memproduksi gula semut atau cair,” tutupnya.(JN)
