Kegiatan skrining TBC masif ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 17 hingga 21 Oktober 2025, dengan fokus utama pada pemeriksaan rontgen dada bagi seluruh populasi rentan di Rutan.
Pada hari pertama, tim pelaksana menargetkan skrining terhadap 200 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), termasuk tahanan, narapidana, anak, dan anak binaan. Pemeriksaan rontgen dada menjadi metode utama untuk mendeteksi dini kasus TBC, termasuk pada individu yang tidak menunjukkan gejala.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Kementerian Kesehatan RI, Tirta Medical Center (TMC) sebagai penyedia layanan rontgen bergerak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dairi, dan Puskesmas Sitinjo. Sinergi ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam memutus rantai penularan TBC, terutama di lingkungan Rutan yang memiliki risiko penularan tinggi.
Deteksi dini, terutama melalui rontgen dada, sangat krusial untuk menemukan kasus TBC yang tersembunyi. Dengan penemuan kasus yang cepat, kami dapat segera memberikan pengobatan dan mencegah penyebaran lebih lanjut di Rutan Sidikalang," ujar salah satu perwakilan pelaksana kegiatan.
Diharapkan, melalui kegiatan skrining komprehensif selama tiga hari ini, seluruh kasus TBC di Rutan Kelas IIB Sidikalang dapat teridentifikasi dan ditangani secepatnya, guna menjamin kesehatan seluruh penghuni Rutan.(JN)