Pada kesempatan ini, Kakanwil menguji 10 orang peserta yang merupakan pejabat eselon III lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Setiap peserta memaparkan rancangan aksi perubahan yang diharapkan dapat memberikan solusi nyata serta membawa dampak positif bagi unit kerja masing-masing.
Kakanwil Flora Nainggolan dalam arahannya menekankan bahwa kepemimpinan administrator harus mampu menginspirasi perubahan dan memastikan pelayanan publik berjalan lebih efektif. “Rancangan aksi perubahan bukan sekadar dokumen akademik, tetapi harus menjadi karya nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat dan organisasi. Seorang pemimpin dituntut tidak hanya mengelola, tetapi juga mendorong perubahan,” tegas Flora.
Keterlibatan Kakanwil dalam kegiatan ini menjadi bukti dukungan Kementerian Hak Asasi Manusia dalam penguatan kapasitas aparatur serta sinergi lintas instansi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.(Rel)