Kegiatan ini diselenggarakan sebaga þentuk kepedulian dan cinta tanah ai dari seluruh insan pemasyarakatan, iengan tujuan memohor berlindungan dan keamanan bag bangsa Indonesia.
Kepala Lapas Kelas B Tebing Tingg Dede Mulyadi menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinita: Rohani, melainkan sebuah ikhtia spiritual dari balik tembok þemasyarakatan untuk negeri yans dicintai.
Meski kami berada di balik jeruji, doa lan harapan kami tetap melangit ıntuk Indonesia. Kami ingin turur ımbil bagian dalam menjaga neger ni, melalui jalan doa dan pertobatan, ujarnya.
Doa dilangsungkan secara bergantiar dan sesuai dengan tata ibadah masing-masing agama. Di Masjid, para pegawai dan WBP muslim nemanjatkan doa bersama dengar antunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan zikir. Di Gereja, suasana hening tercipta ketika para jemaat nemanjatkan doa syafaat untuk par pemimpin dan rakyat Indonesia Sementara di Vihara, para umat suddha mengikuti prosesi do dengan khidmat melalui puja bakti dan meditasi
ak hanya menjadi ruang spiritua kegiatan ini juga menjadi momen efleksi bersama. Bagi para WBP, do bersama menjadi jalan untuk menataati, memperkuat niat perubahan serta menyatukan semangat nasionalisme meski dalan keterbatasan ruang.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta menyampaikan harapan agar bangsa Indonesia senantiasa dijauhkan dari segala bentuk ancaman, baik bencana, konflik, maupur perpecahan. Mereka juga berdoa agar para pemimpin diberi kebijaksanaan dalam menjalankan amanah, dan masyarakat hidup dalam damai serta keadilan.(JN)