Skrining ini menargetkan 2.806 WBP dan akan berlangsung selama 14 hari. Pelaksanaan dilakukan bekerja sama dengan Tirta Medical Center, didukung Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Medan serta Rumah Sakit Khusus Paru Medan melalui pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM).
Kegiatan turut dihadiri perwakilan Kantor Wilayah Ditjen
Pemasyarakatan Sumatera Utara dan Dinas Kesehatan Kota Medan. Sinergi lintas sektor ini diharapkan mampu memperkuat upaya mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan bebas TBC.
Kalapas Kelas|Medan, Herry Suhasmin, menegaskan skrining TBC menjadi langkah penting dalam deteksi dini dan penanganan kesehatan bagi WBP. "Kesehatan warga binaan merupakan prioritas kami. Dengan skrining ini, kita berharap dapat menekan penyebarar TBC sekaligus memberikan penanganan yang tepat bagi yang terindikasi," ujarnya.
Melalui program ini, Lapas Kelas I Medan berkomitmen mendukung target nasional eliminasi TBC, serta menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan produktif.(JN)