Inisiasi yang digagas oleh Kakanwil KemenHAM Sumut, Dr. Flora Nainggolan ini tidak hanya merefleksikan komitmen pada pemberdayaan, tetapi juga memperlihatkan transformasi paradigma pemasyarakatan: dari sekadar pembinaan menjadi pemulihan harkat kemanusiaan. Kuliner dan hasil karya lainnya, dalam konteks ini, menjadi medium simbolik sekaligus praktis bagi proses reintegrasi sosial.
Kehadiran tim Kanwil KemenHAM Sumut di Lapas Perempuan Kelas IIA Medan disambut hangat oleh Kalapas, Yekti Apriyanti beserta jajaran. Yekti pribadi amat antusias terhadap gagasan tersebut sebab reintegrasi bagi WBP merupakan proses yang membutuhkan partisipasi banyak pihak untuk perwujudannya.
Melalui sinergi antar unit, Kanwil KemenHAM Sumut berencana menyusun perjanjian kerja sama, membentuk mekanisme distribusi, serta mengintegrasikan produk kuliner binaan ke dalam rantai konsumsi internal. Inisiatif ini membingkai kembali WBP bukan sebagai objek pemidanaan, tetapi sebagai subjek pembaharuan yang layak mendapat ruang untuk tumbuh, berdaya, dan kembali bermakna di tengah masyarakat.(JN)