Kegiatan panen ini dihadiri langsung oleh Kalapas Kelas I Medan, Herry Suhasmin, bersama Kabag Tata Usaha Nurma Yuliati beserta jajaran, serta Kabid Kegiatan Kerja Yan Patmos dan im. Kehadiran para pimpinan ini menjadi bukti dukungan penuh terhadap program pembinaan berbasis kemandirian.
Program ketahanan pangan ini merupakan bagian dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam hal pemberdayaan warga binaan melalui kegiatan produktif. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik ndonesia, yang menitikberatkan pada pembangunan manusia Indonesia unggul dan pencapaian kemandirian di bidang pangan.
Area beranggang yang dulunye terbatas, kini kita manfaatkan sebagai Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Hasilnya bisa kita lihat hari ini, 200 kilogram kangkung berhasil dipanen. Ini bukan hanya soal hasil, tapi proses pembinaan dan pemberdayaan yang sedang kita jalankan," ujar Kalapas Herry Suhasmin.
Program SAE ini menjadi ruang bagi warga binaan untuk belajar, bekerja, dan berkontribusi dalam kegiatan produktif yang bermanfaat langsung, baik bagi ingkungan Lapas maupun masyaraka' uas. Tidak hanya memberikan keterampilan, kegiatan ini juga membentuk sikap disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab
Dengan semangat terus berinovasi dar bergerak, Lapas Kelas I Medan berkomitmen menjadikan setiap sudut lingkungan sebagai tempat tumbuhnya harapan, pembinaan, dan produktivitas. Ke depan, kegiatan serupa akan terus dikembangkan untuk memperluas dampak positif dari dalam Lapas menuju masyarakat.(JN)