Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan warga binaan agar memiliki keterampilan yang memadai untuk dapat berintegrasi kembali ke masyarakat setelah bebas nantinya sekaligus juga sebagai bagian dari Rencana Aksi Percepatan Perjanjian Kinerja Tahun 2024.
Pelatihan kemandirian ini akan berfokus pada bidang keterampilan industri manufaktur yaitu pembuatan sabun dan pewangi pakaian. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga binaan dapat memiliki bekal yang cukup untuk dapat mandiri secara ekonomi setelah bebas dari Lapas Perempuan Kelas IIA Medan.
Dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh Ketua Umum UMKM Kota Medan dan Ketua Lembaga LPK Srikandi serta petugas Kegiatan Kerja lapas Perempuan Kelas IIA Medan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Medan, Agustinawati Nainggolan membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Kemandirian ini, beliau menyampaikan kepada WBP yang terlibat untuk mengikuti kegiatan keterampilan kemandirian bersertifikat ini dengan sebaik-baiknya.
"Saya berharap kepada para WBP untuk dapat mengikuti Pelatihan Kemandirian ini dengan baik karena suatu saat nanti akan bermanfaat dan Sebagai Bekal dimasa yang akan datang,"harapnya.
Kegiatan pelatihan keterampilan bersertifikat tahap ini akan di ikuti oleh 40 orang WBP dan dibagi menjadi 2 tahap dengan masing masing tahap diikuti 20 orang WBP
Lama kegiatan pelatihan kemandirian ini akan di implementasikan dalam kurun waktu enam hari kerja yang selanjutnya tim dari LPK Adlia Mahardika yang akan bertugas sebagai instruktur dalam kegiatan ini.(JN)