Gubsu, Wali Kota & Bupati Deli Serdang Bersinergi Atasi Banjir

MEDAN - BOS : Masalah banjir yang menerpa Kota Medan, Sabtu (15/9) dan Minggu (16/9), mendapat perhatian serius Gubsu Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, terutama banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Babura. Selasa (17/9), Gubsu dan Wali Kota meninjau langsung kawasan terparah yang terkena dampak meluapnya Sungai Babura di Gg Sareman dan Gg Mandor, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang. Pasalnya, ketinggian air kala itu mencapai atap rumah warga.

                Peninjauan  dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi masalah banjir yang telah menerpa warga sejak tahun 2011. Itu sebabnya peninjauan yang dilakukan itu diikuti Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan. Sebab, penyelesaian banjir yang akan dilakukan nanti melibatkan wilayah Deli Serdang. Selain peninjauan, upaya penangan banjir dilakukan dengan menggelar rapat dengan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan akademisi di Kantor Lurah Beringin.

                Kehadiran Gubsu, Wali Kota dan Bupati Deli Serdang mendapat apresiasi warga sekitar. Mereka berharap kedatangan ketiga pejabat itu dapat mengatasi persoalan banjir yang selama ini mereka hadapi. Pasalnya, selain melumpuhkan aktifitas warga, banjir juga menyebabkan peralatan rumah  tangga milik warga banyak yang berusakan.

                Begitu tiba di lokasi, Gubsu, Wali Kota dan Bupati Deli Serdang langsung meninjau Sungai Babura hingga bibir sungai.  Saat melintasi rumah warga, tidak sedikit yang terlihat tengah sibuk membersihkan rumah dari sisa-sisa banjir. Peninjauan diikuti Kepala Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Roy Panagong Pardede.

                Dari hasil peninjauan  yang dilakukan, kondisi Sungai Babura cukup memprihatikan karena mengalami pendangkalan dan penyempitan. Akibatnya ketika intensitas hujan tinggi disertai limpahan air dari gunung, Sungai Babura tak mampu menampung debit air sehingga terjadi back water  dan merendam rumah warga.

                Usai peninjauan, Gubsu, Wali Kota dan Bupati Deli Serdang telah ditunggu warga di halaman Kantor Lurah Beringin. Sambil terus berdiri, ketiga pejabat tersebut mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.  Selain pemintaan dibangun bronjong untuk mengatasi banjir, warga juga minta persoalan tersendatnya distribusi air bersih dari PDAM Tirtanadi juga diatasi karena sudah tiga bulan mengalaminya.

                Dihadapan warga, Gubsu pun berjanji akan menuntaskan kasus banjir dan air tersendat tersebut. Untuk itulah Gubsu minta diberi kesempatan rapat bersama Wali Kota, Bupati Deli Serdang, Kepala BWS Sumatera II dan OPD terkait. Di samping itu Gubsu juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan, terutama dalam sungai maupun parit.

Selanjutnya mendapatkan gambaran yang jelas mengenai akar masalah banjir, tiga akademisi dari universitas berbeda dihadirkan.       Rapat diawali dengan pemaparan yang disampaikan ketiga akademisi terkait banjir baik melalui teori maupun kajian yang telah dilakukan. Hasilnya, Sungai Babura harus dinormalisasi disertai dengan pembuatan jalan speksi di kiri dan kanan sungai untuk mobilisasi peralatan jika dilakukan pengerukan.

                Di samping itu juga mengemuka, perlunya perlunya kerja sama antar kabupaten/kota untuk mengatasi persoalan luapan air dari sungai. Sebab, alirann Sungai Babura sebelum melintasi Kota Medan, juga melintasi Deli Serdang maupun Tanah Karo. Ditambah lagi, tanggung jawab penanganan  sungai, termasuk sungai-sungai di Medan, ada di tangan pemerintah pusat melalui BWS Sumatera II.

                Usai mendengar berbagai masukan, Gubsu memutuskan  agar dibentuk sebuah tim terpadu guna mengatasi banjir tersebut.  Tim yang dibentuk itu melibatkan unsur Pemprovsu, Pemko/Pemkab, BWS Sumatera II dan segenap OPD terkait.

“Sebagai langkah awal, tim kita tugaskan untuk melakukan pemetaan dari hulu Sungai Babura yang berada di kawasan pergunungan Tanah Karo sampai hilir di Belawan. Dari pemetaan yang dilakukan, dapat  diketahui langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi banjir tersebut,” kata Gubsu.

Apresiasi

                Selanjutnya Gubsu memerintahkan tim bekerja secepatnya. “Saya kasih waktu dua minggu, pemetaan yang dilakukan mulai hulu sampai hilir Sungai Babura segera dilakukan. Sebab, masalah banjir ini harus segera dituntaskan. Saya tidak tega melihat warga kembali menjadi korban banjir!” tegasnya.

                Terkait dengan masalah air bersih tersendat, Gubsu langsung memerintahkan kepada Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo yang datang jelang rapat berakhir segera mengatasi keluhan warga tersebut. “Saya minta penyelesaian dilakukan secepatnya. Jika tidak mampu, saya akan ganti dan cari orang yang mampu mengatasinya!’ tegasnya.

Usai rapat, Wali Kota Medan  Drs H T Dzulmi Eldin S MSi sangat mengapresiasi  dengan langkah yang dilakukan Gubsu. Pasalnya, sebab masalah banjir yang selama ini melanda Kota Medan tidak terlepas karena umumnya sungai yang melintasi ibukota Provinsi Sumatera Utara mengalami pendangkalan dan penyempitan.

“Untuk melakukan normalisasi, bukan wewenang Pemko Medan melainkan pemerintah pusat melalui BWS Sumatera II. Dengan penanganan  yang dilakukan secara terpadu dan koordinatif oleh Bapak Gubsu ini, insya Allah persoalan banjir dapat diatasi. Setelah Sungai Babura, kita harapkan  diikuti dengan sungai-sungai lain yang melintasi Kota Medan,” ungkap Wali Kota.

Pemko Medan, jelas Wali Kota, melalui OPD terkait terus fokus melakukan perbaikan drainase. Dengan perbaikan yang dilakukan,  drainase dapat berfungsi untuk mengalirkan air menuju pembuangan akhir. Kemudian diikuti dengan pembersihan drainase yang dilakukan pihak kecamatan dan kelurahan melalui personel Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) di wilayah kerjanya masing-masing. (rom)
Lebih baru Lebih lama