Awalnya, Kepala Bagian Umum, Sekretariat DPRD Medan, Emilda menuturkan tidak ingat berapa harga satuan dari baju karate tersebut. Namun dia pembelian tersebut sudah sesuai dengan SSH yang tertera di Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
"Nanti saya cek lagi (berapa harga satuannya). Nggak ingat saya, soalnya itu kan sesuai dengan SSH-nya standar harga dari SIPD," kata Emilda kepada detikSumut, Jumat (27/1/2023).
Sehingga dia meminta waktu untuk memastikan kembali dengan melihat datanya. Emilda kemudian menyebutkan dia juga akan memastikan apakah harga pembelian baju kareta itu per satuan atau secara keseluruhan.
Jadi saya harus lihat dulu datanya nanti, tapi saya pastikan dulu kembali apakah memang satuan atau gelondongan gitu ya," sebutnya.
Pembelian baju itu kata Emilda bukan hanya untuk para sekuriti dan pegawai yang ikut latihan, tetapi juga untuk pelatih. Total sekuriti di DPRD Medan kata Emilda sebanyak 72 orang.
Semalam itu kalau nggak salah hitungan nya (jumlah baju) hitungan jumlah sekuriti sama pelatihnya," ujarnya.
Saat disinggung soal skema pembelian baju untuk sekuriti yang notabene adalah karyawan outsourcing diperbolehkan, Emilda lagi-lagi meminta untuk untuk konsultasi dengan Sekretaris DPRD, Ali Sipahutar. Hal itu ia lakukan agar tidak salah sebut.
Saya nanti ini dulu, saya konsultasikan dengan Pak Sekwan biar nggak salah," bebernya.
Latihan karate itu sendiri sudah berjalan selama tiga bulan lamanya. Latihan tersebut digelar sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu di halaman kantor DPRD Medan.
Seminggu itu dua kali sampai tiga kali. (Latihannya) di halaman kantor (DPRD Medan)," tuturnya.
Sebelumnya, Sekretariat DPRD Medan menghabiskan anggaran Rp 92 juta untuk membeli baju karate. Biaya tersebut dibebankan untuk APBD tahun 2023.
Hal itu diketahui dari website Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Kamis (19/1/2023).
Dalam website tersebut tertera anggaran itu untuk membeli 75 stel baju karate dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 92.452.000.
Total pagu Rp 92.452.000," demikian tertuang di website LKPP
Sekretaris DPRD Medan, Ali Sipahutar membenarkan bahwa mereka mengajukan pembelian baju karate itu. Baju itu dipakai saat latihan karate oleh sekuriti dan pegawai.
"Iya benar, kita kan punya kegiatan latihan karate untuk sekuriti dan pegawai. Jadi baju itu untuk latihan mereka," imbuh Ali Sipahutar mengakhiri.(S.Smjk)