Irjen Panca, Bukan Kapolda Biasa


Catatan: ZULKIFLI, Ketua FWP Sumut

Bos com,MEDAN- Butuh waktu lama mengenal dengan dekat Irjen Panca Putra Simanjuntak. Nyaris setahun memangku jabatan sebagai Kapolda Sumut, barulah paham bahwa jenderal bintang dua ini bukanlah perwira yang biasa-biasa saja. Alumni Akpol 1990 ini adalah Kapolda Sumut yang luar biasa. Mampu menjaga integritas meski banyaknya godaan. Sosok pejabat Polri yang tak mudah goyah kecuali dengan kebenaran.


Integritas sesungguhnya adalah mampu berbuat benar meski tak satu orang pun yang tahu. Sikap ini sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Tak melakukan kesalahan, padahal jika melakukannya tak akan ada yang tahu. Itulah Irjen Panca. Berintegritas. Mudah mengucapkannya, sangat sulit melakukannya. Tapi, sang jenderal telah membuktikannya.


Bagi saya, contoh bahwa jenderal kelahiran Medan ini memiliki integritas sangatlah gamblang. Ada beberapa pertanyaan yang saya sampaikan, jawabannya sama seperti apa yang saya pikirkan. Salah satunya adalah soal mutasi. Di sini sangat jelas terukur, bahwa beliau tidak akan mengeluarkan sembarangan mutasi tanpa dasar yang jelas. Beliau tak ingin ada yang keluar masuk kesatuan tertentu berdasarkan rasa iba, sedih dan lain sebagainya. Dia ingin semua dilakukan berdasarkan kemampuan, bukan karena kasihan, apa lagi uang.


Ini baru satu contoh. Banyak kasus-kasus besar yang diungkap Irjen Panca pun sama, menunjukkan integritasnya, bahwa Polri bekerja demi kepentingan rakyat. Demi kepentingan negara. Bukan kepentingan pribadi, apalagi golongannya.
Sungguh, saya butuh waktu sangat lama untuk mengenalnya. Mengenalnya secara dekat. Untungnya, belum habis satu kalender sang jenderal berdinas di Sumut, saya sudah sangat memahaminya. Sebab itu, tulisan ini saya persembahkan untuk menyongsong setahun Irjen Pol Drs Panca Putra Simanjuntak, M.Si bertugas di Sumut.


Irjen Panca Bukan Kapolda Biasa. Judul di atas tak berlebihan. Beliau pasti sangat berupaya keras dalam melawan hatinya, tatkala ada yang memohon bantuan namun dalam posisi yang salah. Bagi beliau, seberat apapun resikonya, kebenaran harus ditegakkan. Meski terkadang melawan perasaan.


Bagi saya, ini sangat tidak biasa. Selamat atas keteguhan hati mu jenderal dalam mempertahankan integritas. Saya bangga memiliki Kapolda seperti Irjen Panca. Bertahan lurus  meski banyak godaan. Tentu dengan tidak melupakan, "tak ada gading yang tak retak", Irjen Panca mengajarkan kita akan keteguhan hati soal kebenaran. Bravo Jendral......(JN)

Lebih baru Lebih lama