Proyek 'PL' PEN Tak Kunjung Dibayarkan, Kontraktor Taput Tertekan Terlilit Hutang

Ketua Perkindo Taput, Christian Sianturi

MEDAN - Anggaran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Tapanuli Utara tak kunjung dibayarkan kepada para rekanan. Akibatnya, banyak kontraktor kecil yang terlilit hutang dengan bunga berbunga.  

Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia (Perkopindo) DPC Kabupaten Tapanuli Utara, Christian Sianturi. Ia menegaskan, bahwa sudah 5 bulan lebih ratusan dana pembayaran PEN 'PL' tak terbayarkan tanpa kejelasan dari Pemkab Taput. 

"Kontrak pekerjaan itu di bulan 11 dan selesai bulan 12 tapi sampai sekarang ratusan paket yang tak terbayarkan. Banyak anggota kita yang bangkrut, terutama masalah keuangan. Ini pekerjaan bersumber dari Dana Pemulihan Ekonomi Nasional bukan lagi menjadi dana pemulihan, ini menjadi PERUSAK EKONOMI bagi mereka," ujar Ketua Asosiasi Perkumpulan Kontraktor Profesional Indonesia (Porkopindo) DPC Kabupaten Tapanuli Utara, Christian Sianturi, Sabtu (29/5/2021). 

Christian menambahkan bahwa saat ini pihak rekanan Pemkab Taput yang kebanyakan kontraktor kecil menjadi tertekan atas keberlanjutan usaha mereka. 

"Hingga saat ini Pemkab setempat belum ada memberikan keterangan apapun, jika kami tanya pada dinas terkait, mereka selalu lepas tangan dengan mengatakan tidak tahu kapan dana ini akan keluar. Tidak ada yang bisa memberikan kejelasan kepada kami," katanya. 

Ia menjelaskan bahwa sesuai kontrak kerja, pekerjaan yang telah diselesaikan langsung dibayarkan. Hingga kontraktor kecil yang mendapat pekerjaan mengambil pinjaman diluar untuk menyelesaikan pekerjaannya. 

"Banyak kontraktor ambil pinjaman dari luar belum juga terbayarkan. Sudah berbunga, berbungalah hutang mereka. Kami harap kejelasan dari Pemkab setempat,  kapan kejelasan dana kami ini dibayarkan," harap Christian mewakili kontraktor kecil Kabupaten Taput. 

Dilokasi terpisah, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan belum membalas konfirmasi wartawan. (Red)

Lebih baru Lebih lama