Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto : Jadilah Manusia Unggul, Agar Tidak Ditinggalkan Negara Maju


MEDAN
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto SIP mengatakan, pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah adalah asset yang sangat potensial bagi negara ini. Pemuda dan mahasiswa adalah harapan masa depan Indonesia dan ditangan para pemuda-pemudi serta para mahasiswa adalah jaminan eksistensi di masa depan.
Tanpa adanya  mahasiswa yang unggul maka Indonesia tentunya menghadapai hal-hal yang tidak diinginkan, kata Hadi Tjahjanto pada kuliah umum di kampus  Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Jalan Muhtar Basri Medan, Rabu, (13/3). 
"Saya kemari untuk bersilaturahmi dan bertukar fikiran dengan tokoh pemuda Muhammadiyah”,katanya.
Dikatakanya, ia sangat senang dapat menyampaikan tema hari ini tentang  peran pemuda dan mahasiswa dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa di era revolusi industri 4.0. Karena Tema ini sangat relevan dengan kondisi saat ini yang telah meghadapi berbagai dinamika kebangsaan khususnya dalam menyongsong pesta demokrasi Pemilu serentak  2019. 
"Kita saat ini sedang memasuki era revolusi industri 4.0, adalah sebuah era yang diwarnai dengan berbagai kemajuan teknologi dengan kecepatan yang mengagumkan bahkan kemajuan teknologi tersebut diwarnai distrupsi yang disatu sisi membawa manfaat dan disisi lain menimbulkan paradoks," katanya. 
Saat ini perilaku sudah berubah, dahulu kita menginginkan sesuatu dengan susah, tetapi saat ini semua mudah.  Indonesia pengguna internet yang sangat besar, Facebook kita no 4, tweter no 3 di dunia setelah Amerika, artinya hubungan manusia dengan manusia lainnnya sudah terbuka dan saling mengetahui apa yang terjadi antara individu satu dengan lainnya, bahkan berita apapun yang belum tentu kebenarannya bisa kita terima tanpa tau kebenarannya.
Kita juga tidak lagi menggunakan server tapi menggunakan  jaringan yang sangat tinggi, sehingga pemuda yang unggul harus menangkap kecanggihan teknologi kalau tidak akan ketinggalan.
"Siapa yang harus menangkap itu semua, yaitu pemuda yang unggul sesuai dengan apa  yang sudah diajarkan UMSU, yaitu unggul dan terpercaya, itulah kunci. Apabila kita tidak menjadi manusia yang unggul maka kita akan ditinggalkan oleh negara maju. Kita akan menjadi buih di lautan yang tidak berarti oleh sebab itu mari kita tangkap era revolusi industri 4.0," katanya.
Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr Agus Sani menjelaskan, UMSU berdiri pada 1957 silam , saat ini  mengasuh   8 Fakultas S1,  1 Diploma, termasuk  fakultas Kedokteran dan juga terdapat 8 program magister S2. 
"Perkembangan UMSU  cukup baik, sekarang sudah  memiliki 3 kampus, di Mukhtar Basri ini ada 7 Fakultas, UMSU Denai ada 8 Magister dan Gedung Arca ada Fakultas Kedokteran dan saat ini  mahasiswanya 20.077, dan satu lagi akan kita buka program studi hukum S3," katanya.
Agussani mengaku  UMSU dengan TNI dan Polri sangat bersinergi, ada 5 Dandim dan Danyon yang kuliah di UMSU. Ini bentuk wujud Tridharma Perguruan Tinggi kerjasama dan kemitraan kami dengan TNI -Polri. "Kehadiran TNI dan Polri ini merupakan moment bersejarah bagi UMSU  ,"kata rektor.
Turut hadir Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Walikota Medan Dzulmi Eldin , Wakapoldasu Brigjen Pol Mardiaz Kusin  dan undangan lainnya. (Dame)
Teks foto : Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto SIP, Kapolri Jenderal Tito, Rektor UMSU Dr Agussani dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin saat di kampus UMSU.


Lebih baru Lebih lama