MEDAN
Ribuan Kader Pemuda Pancasila
Sumatera Utara menghadiri Apel Siaga dan Seminar Bela Negara yang
diselenggarakan di Regale Convention Center Jalan Adam Malik Medan, Sabtu (16/3).
Seminar bela negara diawali
dengan Apel Siaga, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal Purnawirawan
Ryamizard Ryacudu sebagai narasumber didampingi Ketua Majelis Pimpinan Wilayah
(MPW) Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara Kodrat Shah melakukan pemeriksaan
pasukan yang digelar di halaman Regale Convention Center.
Selain ribuan kader Pemuda
Pancasila, tampak hadir Wakil Gubernur Sumut Musa Rajek Shah, Sekjen MPN PP
Arif Rahman, Kakanwil Kemenhan Sumut Kolonel Infanteri Nazar Mulyadi, mewakili
Pangdam I Bukit Barisan Kolonel Tedi Halilintar, Sekretaris MPW PP Sumut Ali
Madhy, Forkompida Sumatera Utara, Pengurus MPW PP Sumut, Pengurus Srikandi
Sumut, Pengurus dan Kader Sapma PP Sumut, Pengurus MPC dan PAC se-Sumatera
Utara.
Dalam sambutannya Ketua MPW PP
Sumut Kodrat Shah berterima kasih kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas
kesediaannya memberikan arahan tentang Bela Negara untuk membangkitkan semangat
bela Negara di kalangan Kader Pemuda Pancasila karena hari ini sudah mulai
muncul musuh utama Pemuda Pancasila yaitu paham Komunis
"Kita harus siap setiap
saat untuk menghadapi itu, apapun taruhannya, nyawa sekalipun kita harus
siap," tegas Kodrat Shah.
Kodrat Shah juga menghimbau
agar di tahun politik ini, Pemuda Pancasila bersatu tidak boleh terpecah belah.
"Kita harus bisa membaca
kemana arah Ketua Umum kita, kita harus patuh dan loyal pada pimpinan
kita," tambah Kodrat Shah.
Sementara Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu dalam kuliah umumnya menyampaikan tentang pentingnya membela
negara dari ancaman nyata paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila yang
mengancam keutuhan NKRI dan Ideologi Pancasila.
Ryamizard mengatakan TNI dan
juga semangat masyarakat membela tanah air adalah tolak ukur dari kekuatan
sebuah negara. Ia pun menyinggung tentang 4 faham atau ideologi yang berkembang
saat ini di dunia, yaitu Liberal, Sosial, Komunis dan Faham Radikal. Ini semua
faham yang diciptakan oleh manusia sedangkan Ideologi Pancasila lahir dari
kultur Bangsa Indonesia yang ditemukan hidup dan berkembang ditengah masyarakat
"Saat ini bangsa kita
dihadapkan pada ancaman nyata seperti Teroris, Narkoba, Bencana Alam,
Pemberontakan Cybercrime, Wabah Penyakit. Mari kita jadikan hal itu sebagai
musuh kita bersam, mari kita bersatu menghadapi ancaman itu, jangan malah
diantara kita saling berhadap-hadapan dan gontok-gontokan," kata
Ryamizard..
Ryamizard juga menyinggung
kesamaan antara Pemuda Pancasila yang merupakan adalah anak kandung dari TNI,
dimana kita ketahui Pemuda Pancasila didirikan oleh sesepuh TNI seperti AH
Nasution, Ahmad Yani dan Gatot Subroto, memiliki kesamaan kesamaan dengan TNI
dalam hal Ideologi Pancasila dan NKRI yang merupakan harga mati dan tidak boleh
didiskusikan lagi.
"Bersama TNI dan
masyarakat, Pemuda Pancasila diminta untuk terus mengawal serta menjaga kedaulatan
NKRI dari pihak-pihak maupun paham-paham yang mengganggu kedaulatan NKRI apapun
resikonya," tegas Ryamizard.
Ryamizard juga menyampaikan
bahwa sebagai Menteri Pertahanan yang bertugas mendesain pertahanan negara yang
kemudian dilaksanakan oleh alat pertahanan negara yaitu TNI, didalam menyusun
pertahanan negara tidak melulu tentang alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan)
tetapi yang paling penting adalah kekuatan aksi bela negara yang militan dari
seluruh rakyat Indonesia. (Dame)