MEDAN
Akademisi
USU Roy Fachraby Ginting SH MKn menyatakan negara di bawah komando Presiden
Joko Widodo perlu segera memimpin “perang” melawan Hoax terkait pemberitaan
yang penuh kebohongan dan fitnah yang beredar akhir-akhir ini.
Hal
ini dapat menceredai hasil Pemilu dan berpotensi memecah belah masyarakat.
Perang malawan hoax akan tercipta atmosfir positif di sosial media, kata Roy di
Medan, Senin (4/3).
Roy
mengatakan, seluruh komponen bangsa harus terlibat penuh dalam memerangi hoax
dan konten yang membuat informasi negatif, sehingga seluruh komponen bangsa
harus bijak dalam mencerna dan menyebar informasi.
"
Sejak awal, sebelum Pemilu, kita harus bertarung dengan hoax, kabar bohong.
Kita harus mulai membangun budaya baru, membangun nilai kesopanan, kesantunan
dalam kita berucap, dalam ujaran-ujaran yang sopan dan santun di media
sosial." kata Roy Fachraby.
Dikatakan
Ginting, membangun sebuah nilai-nilai kesopanan, nilai-nilai kesantunan dalam
kita berucap, dalam kita menyampaikan ujaran-ujaran di media sosial. Jangan
menghasut, jangan memfitnah, jangan menyebarkan kabar bohong, jangan
menyebarkan ujaran kebencian. Hal itu harus terus disampaikan dan
disosialisasikan kepada masyarakat di mana-mana. Saat ini, kita berhadapan
dengan masalah keterbukaan dan semua negara juga menghadapi. Semua itu harus
kita hadapi dengan membangun sebuah optimisme, bekerja itu selalu mendorong
masyarakat untuk bergerak lebih optimis.
Roy
melihat bahwa Presiden sejak akhir tahun lalu, memang mulai serius memerangi
arus kabar bohong di media sosial dan internet. Dimulai dengan rapat terbatas
ihwal antisipasi dan perkembangan media. Jokowi memerintahkan jajarannya
untuk melawan maraknya kabar sesat yang kian tak terkendali. Sejumlah lembaga
dan instansi bergerak memerangi dusta digital, antara lain dengan membentuk
Badan Siber Nasional, kata Roy.
Dikatakannya,
Menteri Komunikasi dan Informasi juga harus semakin rajin untuk memantau
media-media yang dianggap abal-abal dan yang cuma mencari sensasi. Polisi terus
mengimbau, bahkan dengan tegas harus menangkap pihak yang menebarkan hoax yang
bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga sebaran hoax
dan informasi sesat yang selama ini sudah menggurita dapat reda dengan tuntas.
Roy
juga mengatakan, bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi yang selama ini
telah menegaskan bahwa masalah yang dihadapi pemerintah saat ini adalah soal
penyebaran hoax yang sangat merugikan bagi persatuan dan kesatuan serta
keutuhan bangsa.
"Memang
tidak mudah untuk melawan hoax. Perlu strategi jangka pendek dan jangka
panjang. Jangka pendek antara lain dengan penegakan hukum kepada para pembuat
dan penyebar hoax. Selain itu, melibatkan penyelenggara platform untuk melawan
hoax," kata Roy.
Pemerintah,
perlu memberlakukan denda bagi penyelenggara media sosial yang tidak melakukan
langkah yang cukup untuk meredam informasi yang tidak benar. Apalagi berkaitan
dengan Pemilu yang dapat mencederai hasilnya kelak.
Menurut
Roy, edukasi juga sangat perlu kepada masyarakat untuk melapor bila menemukan
hoax dan pelakunya dan langkah ini tentu dengan meminta Presiden memimpin
perang melawan hoax ini."Untuk jangka panjang tiada cara lain adalah
literasi masyarakat mengenai informasi, media dan media sosial," kata Roy
Fachraby Ginting. (Dame)