MEDAN
Surplus daya pada sistem
kelistrikan regional Sumatera Utara dengan cadangan daya 7% hingga 10% pada
saat beban puncak yang mencapai 2.150 Megawatt (MW), dimanfaatkan PT PLN
(Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut yang secara agresif memasarkan energi
listriknya ke korporasi industri dan bisnis, salah satunya lewat layanan
prioritas.
Bahkan hingga saat ini semakin
banyak korporasi industri dan bisnis yang menjadi pelanggan layanan prioritas
PLN di Sumut menambah pelanggan prioritas yang sudah ada sebelumnya,
diantaranya Bandara Kualanamu, PT Tobacco Lestari, Bandara Silangit, PT
Agincourt Resources serta Medan Centre Point.
Saat ini pun, PLN UIW Sumut
resmi mengalirkan 17.545.000 VA kepada sembilan korporasi pelanggan prioritas
di Sumut. Kesembilan korporasi pelanggan prioritas (pemasangan baru dan
penambahan daya) itu adalah Perumahan CitraLand Gama City Medan 3.520.600 VA,
PT Bumi Sumatera Tapioka 2.180.000 VA.
Kemudian Kilang Padi Idama
105.000 VA CV Sejahtera 690.000 VA, PT Karya Serasi Jaya Abadi 3.465.000 VA, PT
Sumatra Tobacco Trading Company/STTC 1.110.000 VA dan 4.330.000 VA, PTPN IV
Pasir Mandoge 415.000 VA, pengusaha ternak ayam 105.000 VA, PTPN IV Mayang
240.000 VA dan PTPN IV Tobasari 1.385.000 VA.
Penandatanganan Surat
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dan Perjanjian Kerjasama Layanan
Pelanggan Prioritas dengan total daya 17.545.000 VA itu dilakukan di Heritage
Room Grand Aston Hotel, Jalan Balai Kota Medan, Rabu (13/2).
Penandatanganan dilakukan oleh
Manager PLN UP3 Lubuk Pakam Kishartanto Purnama Putra dan Manager UP3 Pematang
Siantar Joy Mart Soaduon Sihaloho disaksikan General Manager PLN UIW Sumut Feby
Joko Priharto, Senior Manager SDM dan Umum PLN UIW Sumut Suyadi kepada sembilan
pelanggan prioritas itu.
Feby Joko Priharto
mengapresiasi komitmen sembilan korporasi tersebut menjadi pelanggan layanan
prioritas. "Esensinya adalah agar dengan menjadi pelanggan prioritas,
diharapkan kapasitas produkasi semakin meningkat. Produksi yang meningkat tentu
sudah pasti berdampak positif bagi perekonomian daerah," kata Feby.
Feby mengatakan menjadi
pelanggan layanan prioritas yang terdiri dari bronze, silver, gold dan
tertinggi platinum, berarti menikmati layanan istimewa dari PLN yang sekaligus
menjadi pembeda dari pelanggan layanan reguler. Perbedaan layanan reguler
dengan prioritas terletak pada kehandalan pasokan.
Atau dengan kata lain
pelanggan prioritas tidak akan mengalami pemadaman sama sekali walaupun keadaan
listrik sedang krisis sekalipun, sehingga pelanggan prioritas tetap bisa
beroperasioal secara optimal. Selain itu, layanan prioritas bersumber dari dua
Gardu Induk yang berbeda agar kestabilan tenaga listrik pelanggan prioritas
daya besar tetap terjaga, kata Feby.
Ditambahkan, layanan prioritas
saat ini adalah produk yang ditawarkan PLN secara agresif kepada pelanggan
industri dan bisnis. Namun begitupun, pelanggan rumah tangga juga dapat juga
menikmati layanan prioritas. Sebab pelanggan rumah tangga juga berkepentingan
untuk menikmati pelayanan kehandalan listrik prioritas dari PLN.
Dengan kondisi listrik
surplus, PLN mengajak seluruh industri dan bisnis untuk menggunakan layanan
premium PLN yang terjangkau rupiah per kWh serta menjamin kehandalan pasokan
listrik untuk mendukung kinerja industri dan bisnis agar semakin prima. (Dame)
Teks foto : GM PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto dan
sembilan pelanggan prioritas diabadikan usai penandatanganan SPJBTL.