Pembangunan PLTMH Batang Toru 3 Taput Dimulai




PAHAE JULU
Sempat terkendala sejak tahun 2014, namun akhirnya pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Batang Toru 3 berkapasitas 2x5 MW, dimulai dan  memanfaatkan potensi energi baru terbarukan Sungai Batang Toru di Desa Simasom, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara.

Persoalan pembebasan lahan yang selama ini menjadi kendala dari masyarakat, yang meskipun diganti rugi dengan harga yang lebih tinggi oleh PT Berkah Alam Lestasi Energi selaku pengembang, kini sudah tuntas.

Pada Senin (11/2) sore di lokasi pembangkit, Bupati Taput Drs Nikson Nababan MSi bersama General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut Feby Joko Priharto, Dirut PT Berkah Alam Lestasi Energi Djani Sutedja dan Iman Rehadsyah dari Divisi Pembangkit PT Barata Indonesia (Persero).

Peresmian disaksikan Muspida Taput dengan masyarakat desa setempat. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penanaman pohon durian. Peresmian diawali pernyataan dukungan pembangunan konstruksi PLTMH Batang Toru 3 oleh perwakilan tokoh masyarakat Desa Simasom dan Simasom Toruan serta Camat Pahae Julu Hudson Jones Siagian.

Dirut PT Berkah Alam Lestasi Energi Djani Sutedja mengatakan kehadiran PLTMH Batang Toru 3 itu untuk mewujudkan upaya pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi lewat program pembangunan 35.000 MW pembangkit listrik, yang antara lain memanfaatkam potensi energi baru terbarukan.

Dikatakannya, masa konstruksi pembangkit itu ditarget antara 17 - 24 bulan, yang dikerjakan kontraktor PT Barata Indonesia (Persero). Sehingga diharapkan PLTMH Batang Toru 3 bisa beroperasi dalam dua tahun ke depan.

Progres pembangunan sejauh ini antara lain pembukaan jalan, pembangunan akses menuju bendung dan power house. "Nah dalam masa konstruksi pembangkit ini, tentu kami sangat membutuhkan dukungan nyata masyarakat setempat," sebutnya.

Sementara itu, GM PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto menyampaikan apresiasi atas dukungan nyata Bupati Taput Nikson Nababan dalam proses pembangunan PLTMH Batang Toru 3 itu. 

Feby menyebutkan telah menandatangani amandemen Power Puchase Agreement (PPA) atau Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) PLTM Batangtoru 3 , tentang skema pembiayaan (financial close) antara pihaknya dengan PT Berkah Alam Lestari Energi pada akhir 2018.

"Yang artinya daya listrik yang dihasilkan PLTMH ini dijual kepada kami (PLN)  untuk selanjutnya kami alirkan ke pelanggan. Sehingga telah ada kepastian antara kita dengan pengembang pembangkit ini untuk penyediaan daya listrik," kata Feby.

 Feby menyebutkan kehadiran PLTMH Batang Toru itu nantinya diharapkan memperkuat kelistrikan lokal (Taput) atau melistriki semua wilayah Taput. Diharapkan juga daya listrik dari pembangkit itu semakin memperkuat layanan PLN kepada masyarakat.

Dikatakan, PLN dan pemerintah terus berupaya memenuhi target pembangunan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, serta menciptakan harga listrik yang kompetitif dan affordable. 

Walaupun listrik saat ini surplus di Sumut, konversi energi menjadi energi yang ramah lingkungan menjadi sangat penting bagi PLN untuk dapat mendukung "kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan" seperti salah satu misi kami dalam menjalankan roda perusahaan. 

"Untuk itu, Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, aliran air, panas bumi, sinar matahari, angin, arus laut dan biomassa, ini sudah sepatutnya kami jadikan prioritas utama kami dalam memajukan teknologi ramah lingkungan dalam menyediakan listrik bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Untuk Sumatera saat ini sudah ada sebesar 1.214,17 MW dari total RUPTL 5.533,6 MW, sudah dilaksanakan PPA atau Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) antara PLN dengan IPP.

Dengan jumlah 70 IPP yang sudah dilaksanakan PPA pada tahun 2017, progres percepatan yang tinggi agar target tahun 2020 beroperasi saat ini sudah empat Commercial Operating Date (COD) dan 26 progres konstruksi, memiliki kapasitas total 787,95 MW, yang salah satunya adalah PLTMH Batang Toru 3 ini.

"Dan jika misalnya terjadi defisit di sistem, maka PLTMH-PLTMH seperti Batang Toru III inilah yang akan memperkuat daya di lokal atau di daerah mana pembangkit itu beroperasi," kata Feby.

Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan mendukung penuh dimulainya pembangunan konstruksi PLTMH Batang Toru 3 tersebut. Namun diharapkannya realisasi pembangunannya bisa dalam satu tahun. 

Sebab dengan segera beroperasinya pembangkit tersebut, akan mendukung usaha-usaha ekonomi mikro, kecil dan menengah masyarakat Taput serta akan turut menggiatkan investasi dan pariwisata di Taput.

Nikson Nababan menghimbau masyarakat Pahae Julu khususnya Desa Simasom dan Simasom Toruan agar tidak menjadi penghambat atau sebaliknya harus mendukung pembangunan PLTMH Batang Toru 3. 

"Jangan misalnya jadi penghambat pembangunan. Kalau ada hal-hal yang ingin disampaikan kepada pemilik PLTMH ini, silahkan lewat kades, camat dan juga langsung ke saya. Kita akan sampaikan dengan baik. Tapi hal-hal keinginan itu tentunya yang rasionallah, jangan malah memberatkan, sebab saat ini pun masih memulai tahap konstruksi, belum beroperasi," kata Nikson. (Dame)
Teks foto : Bupati Taput Drs Nikson Nababan MSi bersama GM PT PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto, Djani Sutedja dan Iman Rehadsyah menggunting pita.

Lebih baru Lebih lama