Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd : Siapa Kuasai Data Menguasai Dunia



BERASTAGI
Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd mengatakan, siapa yang menguasi data dan mampu membuat modeling, dialah yang menguasai dunia. Kalau model sudah ada, komputer bisa mengerjakannya. Tetapi sehebat apapun komputer tidak bisa merasakan situasi ruangan ini dan robot ada batasannya.
        Mestinya perkuliahan bergeser dari persoalan rutin ke persoalan analitik dan logika, karena itu tidak bisa dikerjakan komputer. Ke depan perlu prodi- prodi baru di Unimed seperti bisnis ekonomi digital, fakultas hukum dan kedokteran, kata Syawal Goltom pada acara Media Getharing di Grand Mutiara Brastagi,Senin (15/4).
        Dikatakanya, karena sebutan lulusan fakultas hukum yang sudah jadi hakim adalah “yang mulia” dan dianggap sebagai wakil Tuhan, maka cara pendidikannya perlu di tiru di negara lain, missal  nilai calon mahasiswanya harus 9 ke atas. Unimed ini harus menjadi tempat transfer teknologi untuk mempermudah kehidupan.
        Dikatakanya, media getharing ini sebagai cara Unimed mengapresiasi pada wartawan yang telah memberitakan Unimed dan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Berbicara sejarah Unimed, dijelaskannya kalau di bawah tahun 2000, Unimed hanya diminati sekitar 15.000 calon mahasiswa. Sepertinya sulit mencari orang-orang pintar memilih yang Unimed. Tetapi ternyata tidak sulit mencari orang pintar untuk diajak kuliah di Unimed, apabila kepastian profesi dan pekerjaan dapat diberikan kepada alumni. Setelah adanya perbaikan dan perubahan peraturan, pada 2009 peminat Unimed jadi 55.000 ribu orang dan rangking 1 dalam penerimaan mahasiswa secara nasional.
Perlu diperhatikan, untuk apa perguruan tinggi itu,  lulusannya harus dipastikan dapat pekerjaan dan tidak harus jadi PNS. Harus punya kompetensi, berpikir kritis dan harus mampu berkomunikasi dengan baik, dan kehidupannya kelak sejahtera.
        Menghadapi revolusi industry 4.0 Unimed yang kini memiliki 72 prodi, kata Syawal, mengamati karakteristik pekerjaan yang ada, mengubah kurikulum, dosen tidak boleh gaptek ,wajib mengikuti online learning. Dosen-dosen yang gaptek harus belajar ulang dan perbanyak mitra. Benteng terakhir untuk menjaga kualitas guru adalah pendidikan profesi. Kalau hanya S1 tidak cukup. Dan guru-guru lama akan pensiun, maka perlu dididik guru–guru yang professional.
        Semakin banyak perguruan tinggi, harusnya lebih cepat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu Unimed harus bekerja keras dimulai dari cara berfikir dan berkarya.
Ditanya untuk suksesnya program ke depan berapa idealnya SPP di Unimed?, dijawabnya sekarang SPP rata-rata Rp3.500.000/tahun, karena juga harus mendengar orang kurang mampu (sekitar 20 %). Dari SPP itu ada juga yang dibagunkan gedung seperti MIPA. Jadi dari hitung-hitungan idealnya Rp24 juta per tahun, maka sekarang mahasiswa itu masih disubsidi,katanya.
Kepala Humas Unimed, Muhammad Surip mengatakan  media gathering ini diikuti 24 jurnalis dari media cetak, online dan elektronik. "Tujuannya guna meningkatkan hubungan kemitraan baik antara Unimed dan  jurnalis Sumut.
Hadir pada acara itu, dua calon rektor Unimed periode 2019-2023, Dr Syamsul Gultom dan Dr Martina Restuwati serta wakil rektor 1, Prof Abdul Hamid, wakil rektor II Restu, wakil Rektor IV, Manihar Situmorang dan jajaran civitas Unimed. (Dame)
Tesk foto : Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd, Humas Surif dan wartawan foto bersama.


Lebih baru Lebih lama